Apa Itu Kliring? Pengertian, Jenis dan Contohnya
Transfer uang antar bank mungkin sudah tak asing lagi di telinga. Namun ternyata transaksi tersebut memiliki beragam jenis. Di antara metode transfer yang dapat digunakan oleh nasabah yaitu Kliring. Tahukah kamu apa itu Kliring?
Kalau belum tahu, simak artikel ini sampai selesai. Selain pengertiannya, kamu juga akan memahami bagaimana pengertian, jenis hingga contoh Kliring.
Pengertian Apa Itu Kliring?
Menurut Bank Indonesia, definisi Kliring adalah pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antar peserta kliring atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Sederhananya, Kliring adalah metode transfer dari satu rekening ke rekening lainnya. Kliring juga dikenal sebagai Lalu Lintas Giro (LLG). Kliring biasanya digunakan untuk utang-piutang dalam bentuk surat dagang, surat berharga jangka pendek, dan obligasi.
Secara umum, terdapat tiga metode transfer yang digunakan di dunia perbankan, dimana Kliring merupakan salah satunya. Selain Kliring, metode transfer lainnya yaitu Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Real Time Online.
Metode Kliring membutuhkan waktu beberapa hari untuk memproses transaksi. Dana yang ditransfer oleh satu rekening, tidak akan diterima rekening tujuan saat itu juga atau real-time. Dibutuhkan sekitar 2-3 hari untuk memproses transfer (terhitung hari kerja). Artinya, kamu harus menunggu lebih lama lagi, jika memutuskan untuk transfer jelang weekend. Proses yang lama ini disebabkan pihak bank melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap jumlah dana yang dikirimkan. Selain itu, bank juga memeriksa saldo dari rekening pengirim.
Terlepas dari proses transaksi yang lama, terdapat kelebihan Kliring yang bisa kamu dapatkan, yaitu biaya transfer yang lebih murah dibanding metode transfer lainnya. Kamu hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp5.000 – Rp15.000 untuk sekali transfer.
Kalau kamu memerlukan proses yang cepat, sebaiknya menggunakan metode transfer lainnya. Namun, jika kamu tak terburu-buru, metode transfer Kliring bisa menjadi pilihan terbaik.
Jenis-Jenis Kliring
Kliring Umum
Kliring umum biasanya digunakan sebagai sarana perhitungan warkat yang dilakukan antar bank. Selama proses tersebut, Bank Indonesia berperan sebagai pengawas berwenang serta mengatur sistem terkait transaksi.
Kliring Lokal
Sebagaimana Kliring umum, Kliring lokal juga digunakan untuk perhitungan warkat antar bank. Perbedaannya, ketentuan proses transaksi diatur oleh daerah yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Kliring Antar Cabang
Jenis Kliring ini digunakan sebagai perhitungan warkat pada bank di daerah tertentu. Caranya dengan mengumpulkan seluruh perhitungan dari kantor cabang.
Contoh Kliring
Transfer menggunakan metode kliring juga disebut warkat kliring atau warkat debet. Oleh karena itu, contoh kliring juga merupakan contoh dari warkat kliring atau warkat debet. Sementara itu warkat debet adalah pembayaran nontunai yang diperhitungkan atas beban nasabah atau bank lewat kliring debet. Berikut contoh warkat debet.
- Wesel
- Cek
- Bilyet Giro
- Nota Debet
- Warkat Debet lain yang disetujui oleh Bank Indonesia
Bank Indonesia menetapkan bahwa warkat debet wajib dinyatakan dalam bentuk mata uang Rupiah. Warkat kliring juga wajib memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Bank Indonesia melalui Surat Edaran Bank Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa contoh pengiriman uang secara kliring adalah ketika kamu mengirimkan uang dalam bentuk wesel/cek/bilyet giro/nota debet dari rekening bank kamu ke rekening bank orang lain.
Selain menggunakan kliring, kamu juga bisa melakukan transfer uang ke luar negeri dengan memanfaatkan layanan Topremit yang sudah menjangkau lebih dari 60 negara di dunia, pengiriman yang mulai dari 5 menit dan yang pastinya terpercaya & aman. Prosesnya dijamin cepat, mudah dan aman. Buruan download aplikasi Topremit sekarang di Play Store atau Apps Store.