Cargo Containers

Apa Itu CBM (Cubic Meter)?

Cubic Metre Feb 16, 2024

Cubic Meter (CBM) adalah alat ukur yang digunakan untuk menentukan berat suatu barang pada layanan kargo. Biasanya, penghitungan kubikasi ini digunakan pada jenis pengiriman Less Container Load (LCL). Ada beberapa keunggulan lain yang bisa kamu dapatkan dengan metode penghitungan CBM. Jika masih belum begitu mengerti tentang penghitungan berat barang menggunakan CBM, mari simak penjelasan mengenai arti CBM beserta fungsinya berikut ini!

Pengertian CBM (Cubic Meter)

CBM, atau Cubic Meter, merupakan teknik pengukuran yang menghitung total meter kubik dalam proses pengepakan barang atau kargo. Ketika barang yang hendak dikirim memiliki dimensi besar namun bobotnya ringan, CBM digunakan untuk menghitung volume yang sebenarnya. Metode ini sering digunakan dalam pengiriman kargo karena volume besar dapat menghabiskan ruang yang lebih banyak di dalam kapal atau pesawat.

Penghitungan CBM dilakukan dengan mengalikan panjang, lebar, dan tinggi barang yang akan dikirim, kemudian dibagi dengan 1.000. Sebagai contoh, jika sebuah kotak memiliki dimensi 1 meter x 1 meter x 1 meter, CBM-nya adalah 1 meter kubik (1 x 1 x 1 / 1000 = 1).

Dalam praktiknya, terutama dalam penjualan online, penting untuk memperhatikan ukuran dan berat barang untuk menentukan biaya pengiriman yang tepat. Barang dengan volume besar namun ringan bisa menghasilkan biaya pengiriman yang lebih mahal karena memakan ruang yang signifikan di dalam kendaraan pengiriman. Oleh karena itu, pemahaman tentang penghitungan CBM sangat penting untuk mengoptimalkan biaya pengiriman dan efisiensi logistik.

Mengapa Pengukuran dalam CBM (Cubic Meter) Penting?

Kenapa CBM Penting dalam Logistik

Ada dua metode pengangkutan barang jarak jauh yang umum digunakan: Full Container Load (FCL) dan Less Container Load (LCL). Dalam FCL, kamu membayar biaya untuk satu kontainer penuh, sementara dalam LCL, biaya ditentukan berdasarkan volume barang yang dihitung menggunakan Cubic Meter (CBM). Menghitung CBM memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai biaya transportasi dalam pengiriman LCL yang nantinya akan dikenakan.

Meskipun angkutan laut biasanya menggunakan kapal komersial, ada berbagai cara untuk mengangkut kontainer melalui darat. Dengan menghitung CBM, kamu dapat memilih alat transportasi darat yang sesuai, seperti trailer, truk, atau kendaraan rak datar, untuk memastikan pengiriman berjalan efisien dan tepat waktu.

Fungsi CBM (Cubic Meter)

Cubic Meter (CBM) memiliki peran yang sangat penting dalam bidang mengukur volume muatan kargo. Berikut ini adalah beberapa fungsi CBM yang perlu kamu ketahui:

1. Konstruksi

Dalam industri konstruksi, CBM digunakan untuk mengukur volume bahan bangunan seperti beton, pasir, kerikil, dan kayu. Dengan menggunakan CBM, pembangunan konstruksi dapat dihitung secara akurat, menghindari pemborosan bahan bangunan, dan mengurangi biaya proyek secara keseluruhan.

2. Warehouse

CBM memainkan peran penting dalam perencanaan penyimpanan barang di gudang atau fasilitas penyimpanan lainnya. Dengan mengetahui volume barang dalam satuan CBM, dapat ditentukan jumlah ruang yang dibutuhkan dan cara terbaik untuk mengatur barang agar memaksimalkan kapasitas penyimpanan.

3. Transportasi

Dalam bidang transportasi, CBM digunakan untuk memperkirakan volume muatan yang dapat diangkut oleh kendaraan seperti truk, kapal, dan pesawat terbang. Dengan demikian, dapat ditentukan kapasitas muatan barang dan merencanakan pengiriman dengan efisien.

4. Logistik

Dalam logistik, CBM digunakan untuk mengukur volume barang dari pengirim. Dengan informasi CBM, jasa logistik dapat memberikan estimasi biaya pengiriman kepada pelanggan. Beberapa perusahaan logistik juga memperhitungkan berat aktual dan volume barang untuk menentukan biaya pengiriman yang lebih akurat.

Dengan demikian, CBM tidak hanya berguna dalam menghitung volume pengiriman barang, tetapi juga memiliki berbagai aplikasi penting dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari konstruksi hingga logistik. Mengetahui fungsi-fungsinya dapat membantu kamu memahami pentingnya penghitungan CBM dalam berbagai konteks.

Rumus Penghitungan CBM (Cubic Meter)

Contoh Perhitungan CBM

1. Untuk Menghitung Volume dan Kubikasi Pengiriman Barang

Fungsi utama dari Cubic Meter (CBM) sering kali terlihat dalam penghitungan volume dan kubikasi dalam industri pengiriman barang. Metode ini digunakan terutama ketika barang memiliki dimensi besar namun bobotnya ringan, yang sering terjadi dalam pengiriman melalui jalur laut, udara, atau darat.

Contohnya, ketika mengirim paket melalui udara, penghitungannya adalah panjang x lebar x tinggi : 6000. Hasilnya kemudian dibulatkan. Sebagai ilustrasi, jika dimensi paket adalah 40 x 40 x 40, maka perhitungannya adalah 40 x 40 x 40 : 6000 = 10,6. Hasilnya kemudian dibulatkan menjadi 11 kg.

2. Untuk Menghitung Kubikasi Kayu pada Industri Perkayuan

Dalam industri mebel atau perkayuan, pengukuran kubikasi kayu gelondongan menjadi tahap yang sangat penting sebelum proses produksi dimulai. Untuk menghitung kubikasi kayu, terdapat rumus khusus yang dapat digunakan, yaitu (P x D x D x 0,7854) : 10.000. Di mana panjang kayu diukur dalam satuan meter (m), dan diameter kayu diukur dalam sentimeter (cm).

Sebagai contoh, jika kita memiliki sehelai kayu dengan panjang 3 meter dan diameter 30 sentimeter, perhitungannya adalah (3 x 30 x 30 x 0,7854) : 10.000 = 0,212058 meter kubik (m³).

3. Untuk Menghitung Volume Air

CBM juga dapat digunakan sebagai metode untuk menghitung volume air dalam tempat penampungannya, seperti tangki silinder atau tabung, serta tangki kubus atau segi empat. Dalam penghitungan volume air di tangki silinder, digunakan rumus jari-jari x jari-jari x tinggi x (22/7). Sementara untuk menghitung volume air dalam tangki kubus atau segi empat, digunakan rumus p x l x t. Sebelum melakukan penghitungan, langkah awal adalah mengkonversi satuan ukuran panjang dari sentimeter ke meter.

Dengan menggunakan CBM, kita dapat dengan cepat dan akurat menghitung volume air dalam berbagai bentuk tangki penampungan, yang sangat berguna dalam pengelolaan air dan perencanaan infrastruktur.

4. Untuk Menghitung Volume Kebutuhan Cor Beton

Salah satu fungsi penting CBM lainnya adalah sebagai rumus dalam menghitung kebutuhan cor beton untuk proyek jalan raya. Rumusnya sederhana: lebar jalan x panjang jalan x ketebalan cor.

Misalnya, untuk proyek pengecoran jalan sepanjang 700 meter, dengan lebar 5 meter, dan ketebalan 50 sentimeter, kita dapat menghitung jumlah beton yang dibutuhkan. Totalnya adalah 700 m x 5 m x 0,5 m = 1750 m³.

Dalam dunia matematika, konsep CBM tentu sudah tidak asing lagi. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, Cubic Meter menjadi alat yang sangat berguna untuk menghitung volume atau kubikasi dalam berbagai bidang pekerjaan.

Mau dibantu menghitung volume kargomu dalam Cubic Meter dengan mudah?  
Kalkulator CBM untuk Pengiriman Kargo - Topremit
Kalkulator CBM lengkap untuk membantu kamu menentukan volume dan berat kargo dengan tepat sebelum melakukan pengiriman. Tersedia di mobile dan juga desktop.

Metrik Apa yang Diperlukan untuk Perhitungan?

Setiap kalkulator Cubic Meter (CBM) membutuhkan dimensi panjang, lebar, dan tinggi, serta jumlah item. Namun, penting untuk dicatat bahwa semua dimensi harus dalam satuan yang konsisten.

Misalnya, jika kamu mengukur dimensi kargo dalam inci, hasilnya akan berupa volume dalam inci kubik. Kamu kemudian perlu mengonversi inci kubik tersebut menjadi meter kubik. Demikian pula, jika menghitung volume dalam kaki kubik, pastikan untuk menggunakan tinggi, lebar, dan panjang dalam kaki.

Namun, untuk barang-barang yang lebih berat, berat kotor menjadi faktor yang lebih penting daripada CBM karena biaya pengiriman sering kali didasarkan pada berat dan bukan volume. Oleh karena itu, langkah penting selanjutnya dalam perhitungan kargo adalah menentukan berat kargo dengan akurat.

Dampak CBM pada Tarif Pengiriman

Meskipun Cubic Meter (CBM) sangat penting untuk menghitung biaya pengiriman, peran CBM juga meluas ke menentukan biaya tambahan dan penyesuaian. Sebagian besar perusahaan kargo mengenakan biaya-biaya berikut berdasarkan CBM:

Biaya Penanganan Terminal: Ini mencakup biaya penggunaan fasilitas, peralatan, dan tenaga kerja di terminal asal dan tujuan.

Biaya Pengangkutan Internal: Biaya ini terjadi saat memindahkan kargo dari depot peti kemas atau stasiun pengangkutan ke pelabuhan muat dan sebaliknya.

Faktor Penyesuaian Bunker/Bahan Bakar: Ini adalah biaya tambahan yang memperhitungkan fluktuasi harga bahan bakar.

Faktor Penyesuaian Mata Uang: Biaya tambahan ini dikenakan dalam pengiriman internasional untuk menyesuaikan fluktuasi nilai tukar mata uang terhadap mata uang dasar.

Dengan memperhitungkan semua biaya tambahan ini, perusahaan kargo dapat menetapkan biaya pengiriman secara lebih akurat, sambil memperhitungkan faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi pengiriman dan logistik secara keseluruhan.

Jadi itu dia, penjelasan lengkap mengenai apa itu CBM beserta fungsi dan cara menghitunganya. Semoga dapat membantu proses pengiriman kargo kamu nantinya ya!

Tags

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.