Apa itu Eksportir? Pengertian Lengkapnya, Contoh dan Syaratnya

impor dan ekspor Feb 16, 2022

Demi mendukung perekonomian negara, kita sebagai masyarakat dapat melakukan kegiatan ekonomi yang menghasilkan keuntungan. Salah satunya dengan berpartisipasi dalam perdagangan internasional yang melibatkan kegiatan perdagangan internasional seperti ekspor dan impor.

Agar kegiatan ekspor berjalan dengan lancar, eksportir menjadi pihak yang berperan besar. Eksportir berperan untuk menyiapkan dan mengirim barang sesuai permintaan importir. Terkait aturannya, kegiatan ekspor di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2021 tentang Kebijakan dan Pengaturan Ekspor (Permendag No. 19/2021). Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu eksportir beserta contoh dan syaratnya, yuk simak penjelasan lengkap berikut ini.

Apa itu Eksportir?

Eksportir adalah orang atau badan hukum yang melakukan aktivitas ekspor atau pengiriman komoditas menuju negara lain. Pengertian eksportir juga disebutkan dalam Permendag No. 19/2021, yang menyebutkan bahwa eksportir adalah perseorangan atau lembaga atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum, yang melakukan ekspor.

Pihak eksportir wajib terdaftar secara resmi pada instansi pemerintah urusan perdagangan. Untuk menjadi eksportir resmi dan terdaftar secara hukum, kamu perlu memenuhi syarat menjadi eksportir. Belum tahu syaratnya? Yuk, catat syarat menjadi eksportir di bawah ini.

Syarat Menjadi Eksportir

Menurut Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, syarat menjadi eksportir antara lain:

  • Berbadan hukum seperti perusahaan atau organisasi yang dapat membuktikan diri dengan legalitas yang sah berupa Firma, PT, CV, Persero, Perum, dan lain sebagainya.
  • Memiliki nomor wajib pajak karena aktivitas ekspor akan terkait dengan perpajakan. Maka, tiap badan atau perusahaan yang akan menjadi importir diwajibkan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
  • Memiliki izin berupa Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk jenis aktivitas di bidang usaha perdagangan yang dikeluarkan oleh Dinas Perdagangan. Bagi kamu yang memiliki usaha di bidang industri, kamu perlu memiliki Surat Izin Industri yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian.

Jenis-Jenis Eksportir

Dalam kegiatan ekspor terdapat beberapa jenis eksportir yang memiliki peran masing-masing. Umumnya, eksportir terbagi menjadi dua jenis yaitu:

  • Eksportir produsen: merupakan perusahaan eksportir yang juga memproduksi barang.
  • Eksportir non-produsen: merupakan eksportir yang mengekspor atau mengirim barang milik perusahaan lain atau yang biasa disebut dengan eksportir umum.

Manfaat Eksportir

Kegiatan ekspor yang melibatkan eksportir ini memiliki manfaat dan tujuan khusus, antara lain:

1. Membantu Meningkatkan Industri Dalam Negeri

Banyaknya kegiatan ekspor yang dilakukan tentunya dapat mempengaruhi perkembangan industri dalam negeri. Dengan permintaan ekspor yang meningkat, maka iklim usaha dalam negeri akan menjadi kondusif. Selain itu, eksportir juga berperan besar agar pasar dalam negeri dapat bersaing di pasar dan perdagangan internasional.

2. Meningkatkan Perekonomian Negara

Kegiatan perekonomian khususnya ekspor atau mengirimkan produk dari dalam negeri ke negara lain ini berdampak pada peningkatan kondisi perekonomian negara. Banyaknya kegiatan ekspor ini membuka peluang untuk meningkatkan devisa negara dan juga meningkatkan kesempatan untuk memperluas pasar baru di luar negeri, bahkan hingga menumbuhkan investasi dari luar negeri.

3. Membuat Harga Produk Lebih Stabil

Keuntungan ini dapat diperoleh jika suatu negara mengalami kelebihan kapasitas produksi suatu barang. Dengan banyaknya jumlah produk dalam negeri, membuat harga barang menjadi lebih murah. Namun dengan adanya ekspor, harga barang tersebut dapat lebih stabil dan terkendali.

Peran Eksportir

Pihak yang melakukan eksportir memiliki peran dan tanggung jawab atas kegiatan ekspor yang dilakukannya. Ini dia beberapa peran eksportir:

  • Melakukan komunikasi langsung hingga negosiasi terhadap perusahaan atau organisasi asing.
  • Menjual suatu produk kepada perusahaan atau organisasi asing.
  • Bertanggung jawab menjaga kondisi dan kualitas barang yang akan diekspor hingga produk sampai ke tangan pembeli.
  • Memperkenalkan produk-produk dalam negeri kepada perusahaan asing atau pasar internasional.
  • Menjalin kerjasama dengan pelanggan baru dari berbagai negara di dunia.

Bagi kamu yang juga ingin berpartisipasi meningkatkan perekonomian negara dengan menjadi eksportir, kamu dapat menentukan terlebih dahulu komoditi yang akan diekspor. Soal transaksi jual belinya, kamu dapat melakukan transaksi seperti transfer uang dalam skala internasional dengan menggunakan Topremit.

Dengan Topremit, kamu hanya perlu waktu mulai dari 5 menit untuk melakukan transfer uang ke luar negeri di penjuru dunia. Sangat mudah, bukan? Yuk jangan ragu lagi untuk menggunakan Topremit untuk transfer uang ke luar negeri dengan mudah dan aman.

Contoh Komoditas Ekspor di Indonesia

Ada sekitar lima komoditas ekspor terbesar yang dimiliki Indonesia, yaitu:

1.Karet

Sebagai penghasil karet terbanyak kedua di dunia, karet menjadi salah satu komoditas yang banyak dijual ke luar negeri. Beberapa negara yang mengimpor karet dari Indonesia antara lain Amerika Serikat, China, dan Jepang.

2.Biji Kakao

Sebagai penghasil kakao terbanyak di dunia, Indonesia mengekspor biji kakao dalam jumlah yang cukup banyak ke beberapa negara besar di dunia. Produk kakao yang akan diekspor perlu memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) terlebih dahulu untuk menjamin kualitasnya.

3. Kelapa Sawit

Kelapa sawit diekspor dalam bentuk minyak sawit. Kelapa sawit biasanya dikirim dalam jumlah besar ke beberapa negara di dunia seperti India, Cina, hingga Pakistan.

4. Produk Hasil Hutan

Banyaknya hutan di Indonesia membuat produk kayu dan pulp kertas menjadi produk yang mudah diproduksi. Salah satu produk hasil hutan yang banyak diekspor ke luar negeri adalah kayu. Hal ini karena Indonesia punya daya tumbuh kembang pepohonan kayu yang cukup baik sehingga produksi kayu dalam negeri cukup melimpah

5. Produk Tekstil

Banyaknya industri tekstil di Indonesia membuatnya menjadi komoditas yang cukup laku di pasar internasional.

Cara Perhitungan Pajak Ekspor

Seperti diketahui, kegiatan ekspor tentu tidak terlepas dari perpajakan. Berikut ini cara hitung pajak ekspor yang bisa kamu jadikan panduan:

  • Cara hitung pajak ekspor terhadap barang ekspor yang dikenakan tarif ad valorem (persentase). Pajak Ekspor dihitung dengan rumus sebagai berikut: Pajak Ekspor = Tarif Pajak Ekspor x Harga Patokan Ekspor x Jumlah Satuan Barang x Kurs.
  • Perhitungan pajak ekspor terhadap barang ekspor yang dikenakan tarif ad naturam (spesifik): Pajak Ekspor dihitung sebagai berikut: Pajak Ekspor = Tarif Pajak Ekspor x Jumlah Satuan Barang x Kurs.

Itu dia penjelasan lengkap pengertian eksportir, lengkap dengan contoh, syarat, hingga cara menghitung pajak yang dikenakan dalam kegiatan ekspor. Dengan mengetahui informasi ini, kamu dapat melakukan ekspor dengan alur yang tepat. Nggak cuma itu, kamu juga lebih memahami peran eksportir dengan lebih mendalam lagi. Semoga bermanfaat ya!

Tags

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.